Nothopeus dan Hexamitodera (Coleoptera: Cerambycidae)

Hai hai...what a hard day. Sudah lama tidak online jadi kangen juga. Pagi ini qu baru kepikiran tentang serangga berantena panjang dari ordo Coleoptera.  Yup...yaitu anggota dari famili Cerambycidae. Apa pasal? Qu pernah trauma digigit serangga ini. Bisa dibayangkan kan bekas gigitan mandibelnya yang mengkilap dan kuat itu. Ouch...so hurt..lebay.co.kr. Tapi ga pa pa karena qu jadi belajar. Lain kali kalau mau menangkap hama dari famili ini, baik yang ukurannya kecil maupun yang guede...harus mencokok leher (toraks) nya saja. Ya, walaupun agak-agak ngeri juga seh coz biar dah dipegang gitu, badan dan kepalanya masih bisa gerak-gerak. Apalagi antenanya. Ok deh yuks qita lebih mengenal serangga ini.

Nothopeus hemipterus Oliv. dan Hexamitodera semivelutina Hell (Coleoptera: Cerambycidae)

Kedua hama ini sering disebut sebagai hama penggerek batang. Ini dia si cimut itu.(Gambar dari minyakatsiriindonesia) 

Biologi Campur Morfologi

• Lundi adalah fase yang paling berbahaya. Bentuk langsing, berwarna putih pucat. Stadia lundi Nothopeus sp. rata-rata 248 hari, sedangkan Hexamitodera sp. hidup lebih lama.
• Fase pra pupa 20 hari.
• Pupa warnanya putih, panjang 2.5-3 cm. Lama stadia 22-26 hari.
• Imago baru keluar melihat dunia luar 3 minggu setelah menjadi kumbang di dalam lubang gerek.
• Kumbang betina hidup antara 10-18 hari, sedangkan jantan antara 5-22 hari.
• Keperidian 14 - 90 butir telur/betina.

Tanaman Inang

• Myrtaceae
• Jambu bol (Eugenia malaccensis Linn.)
• Salam (Eugenia polyantha Wight)
• Juwet (Eugenia cumini Merr.)
• Cengkeh (Syzigium aromatica L)

Daerah Penyebaran Hama

Daerah penyebarannya ya pastinya dimana ada inangnya ya...heheheeh, yaitu di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.

Gejala Kerusakan

Pada tanaman cengkeh gejalanya adalah:

• Lubang gerek pada batang.
• Cairan kental berupa campuran hasil eksresi serangga dengan sisa-sisa gerekan pada bagian luar lubang.
• Lubang gerek di bagian dalam batang bisa mencapai 1-2 m dari permukaan tanah.
• Satu pohon bisa terdapat 20-100 lubang gerek.
• Gejala serangan masing-masing hama sangat khas. Nothopeus sp. membentuk lubang gerekan yang tidak teratur, sedangkan lubang gerekan Hexamitodera spp. berbentuk melingkari (ring) batang sehingga hama ini dikenal juga sebagai penggerek batang melingkar.
• Tanaman meranggas karena proses aliran zat-zat makanan terganggu.
• Mahkota pohon tidak rimbun, daun-daun hampir 70% rontok.
• Cabang, daun dan ranting mati, daun berubah dari warna hijau menjadi kekuningkuningan.
• Tanaman mudah tumbang.
• Kalo di rupiahkan tingkat kerugian kehilangan hasil bisa mencapai Rp6 milyar lebih loh. Ini data tahun 2005.

Pengendalian

• Mekanis: memusnahkan telur secara langsung atau dengan membersihan batang dari lumut dan kulit mati.
• Menutup lubang gerekan dan lubang keluar imago dengan pasak yang dikombinasikan dengan penggunaan insektisida ke dalam lubang tersebut.
• Menggunakan insektisida sintetik yaitu dioleskan pada batang, diinjeksikan ke batang, dan ditaburkan pada tanah.
• Beauveria bassiana umum digunakan untuk mengendalikan hama ini.
• Minyak cengkeh juga dapat mengendalikan hama cengkeh.  Nah ini keren kan.  Ternyata hasil olahan tanaman itu sendiri bisa mengendalikan hama yang menyerang pohonnya.  

Sebenarnya masih ada sih info lainnya.  Tinggal baca dari referensi yang qu berikan yach.  Kalao perlu dan sifatnya serius, qu bisa bantu menghubungi bu Gusti dan Pak Iwa.  Qu kenal dekat dengan beliau.  Bagi mahasiswa yang tertarik  meneliti biologinya boleh loh diskusi.  Tapi kalo diskusi tentang biaya penelitian, qu ga ikut-ikut ah...hohoho....
 

Referensi

Indriati G & Trisawa IM.  2008.  Penanggulangan terpadu hama penggerek batang cengkeh.  Warta Balittri  14 (3): 1-3.