WELCOME INTO MY IMAGINATIONS

"Janganlah kamu kagum (takjub) dengan amal seseorang, sampai kamu melihat sedang melakukan apakah ia saat kematian itu datang menghampirinya." (H.R. Thabrani)..

Sabtu, 27 November 2010

Penipuan Terorganisasi


Annyeonghaseyo chingu..huft..lama juga ga posting my imajinasi. Padahal buanyaakkk banget deh yang mau di sharring. Tapi satu per satu dulu ah.

Seminggu yang lalu qu, my hubby, and my handsome boy jalan-jalan ke sebuah mall yang lokasinya di Jalan Boulevard, Jakarta. Sampai sana kami cuci mata dulu liat-liat sekeliling lah. Nah...biasakan kalo di mall itu suka ada yang nawarin barang-barang kecil seperti peeler buah, sabun cuci, door alarm dll, trus qita diintrogasi deh biar beli barang-barang lain yang ada di tokonya. Sebenarnya qu dah tau seh. Tapi dasar emang lagi iseng ya qu jabanin ajah lagi.

Pertama ada yang ngasih peeler buah. Lalu qu ambil, tapi qu bilang ga bisa lama-lama karena ada janji ketemu orang dan harus buru-buru. Hasilnya qu tidak diintrogasi cuma meninggalkan nama, no Hp, alamat, dan TTD. Ga sampe 50 m dari situ ada yang nawarin door alarm, anti maling katanya. Dasar...emang demen yang gratisan, ya qu ambil juga dan yang nerima anakqu yang ganteng. Trus suamiqu yang diintrogasi. Sedangkan qu sibuk ngeliat barang-barang di tempat mereka display. Jiaaaa...kaya yang mau beli ajah

Qu tertarik sama kompor elektrik yang tidak panas kalo dipegang. Kata mereka sih karena pakai magnet sebagai pemanas. Padahal sih menurutqu ya karena ada aliran listrik yang lewat di kumparan kawat itu. Upst...siapa seh yang jualan. Tahukah sodara-sodara berapa harga kompor tersebut...taraaaa..Rp14.900.000,- weeeww too expensive untukqu yang ga suka masak. Ketika kami mau cabut dari situ, SPG nya nawarin undian. Katanya ada yang beruntung dapat barang atau cuma ucapan terima kasih. Akhirnya anakqu yang ngambil. Amazing..ternyata anakqu mendapatkan kompor yang tadi pura-pura pingin qu beli.

Kata SPGnya hadiahnya langsung diambil di kantornya, di lantai 2 mall tersebut. Hohohoho...di sinilah adegan puncaknya. Dengan mata hijau kami menuju toko tersebut dan tak lupa sang SPG memuji2 keberuntungan kami. Sampe di sana, datanglah dua SPG lainnya. Mereka bertanya ada apa, trus SPG yang bersama kami bilang ini ada yang beruntung dapat kompor listrik. Neh sedikit conversations antara kami dan SPGs setelah di dalam kantor mereka yang kecil.

SPG1: "Bang...ini ada telpon dari boss saya" (suami lalu berbicara dengan boss cewek tersebut). Katanya suami memenangkan hadiah kompor, ditambah seperangkat panci tahan penyok, dan seperangkat sendok-garpu dan pisau yang kualitas termahal. Suamiqu tak lupa mengucapkan terima kasih.
SPG2: "ini bang barang-barangnya...wah abang dan kakak beruntung ya." Siapa tadi yang ngambil undiannya.
My Hubby: "ini, anak saya"
SPG3: "Wah..beruntung banget adek ini. Siapa namanya?"
Anakqu: "Rizqy"
SPG1: "iya nih adek Rizqy beruntung ya. Jarang lho bang yang dapat kejutan kaya gini. Oia...nih bang ada telpon lagi dari pihak sponsor kami".
    Suamiqu menerima telponnya. Katanya selain terima barang-barang tadi, kami juga berhak mendapat voucher Rp2juta yang harus dibelanjakan di toko tersebut. Bonus tersebut karena kami juga punya logo master card or visa pada kartu ATM. Ingat sodara-sodara hanya logonya saja, bukan rekeningnya lho. Sangat membingungkan.

    Sembari suamiqu nerima telpon, SPG lain mencecarqu. Katanya kami sekeluarga juga memenangkan hadiah utama yang hanya dimenangkan oleh tiga keluarga. Hadiahnya berhak menerima uang Rp10juta dan di foto untuk dicetak di majalah mereka dan di edarkan di 64 cabang toko tersebut. Jiaaa...selebritis...
     

    Wuih, pokoke lama banget dah kami diintrogasi sampe-sampe ga bisa mikir karena terus menerus dicecar dan dihujani hadiah seharga jutaan rupiah, tanpa kami beli apapun. Hanya katanya nanti kami di foto dekat kompor tersebut dan kalo ditanya orang harus nyebutin merek dan tempat kami mendapatkan hadiah tersebut. Jadi itungannya hadiah-hadiah tersebut merupakan biaya iklan gratis mereka. Trus kami disuruh TTD semacam surat pernyataan yang bersedia melakukan hal tersebut. Sepertinya surat itu harus segera ditandatangani, tanpa perlu dibaca isinya. Beruntungnya qu membaca dulu isi surat tersebut. Didalamnya tercantum kami mendapat hadiah Rp.2 juta tetapi HARUS dibelanjakan barang yang mereka jual.

    Me: "Barang apa yang bisa kami dapatkan dengan voucher tersebut? 
    SPG: "Kakak bisa membeli water purifier yang sangat bagus ini. Jadi ga usah dimasak airnya, dan juga kandungan oksigen di dalam air menjadi tinggi, kak. Baik untuk kesehatan. Harganya masih dalam dolar, kak. Karena masih barang baru dan import. Jadi sekitar Rp10 juta. Kakak bisa membelinya dengan harga Rp.8 juta, karena sudah ada voucher Rp.2 jutanya." (lihat...panjang benar jawabnya).
    Me: "Kalo yang nambahnya cuma seratus ribu ada ga?"
    SPG: "Lho kak sayang lho, ini barang bagus. Hanya nambah Rp. 8 juta saja, kakak sudah bisa membawa pulang barang-barang seharga Rp.26 juta ini kak" (sambil 2 SPG lain nyerbu komentar). Suamiqu dah kepusingan. Selain dah ditelponin temennya, juga bosen denger komentar2 stupid SPG tersebut yang saling sahut menyahut untuk memperkuat argumen mereka.
    Me: "Ok deh..begini..pertanyaanqu: kami ga beli apa2 trus dapat demikian banyak hadiah. Apa tidak rugi? (Dijawab kembali dengan alasan kompensasi iklan).
    Me:"Kalo saya tidak membelanjakan vouchernya bagaimana?
    SPG:"Apa ga sayang, kak? ga semuanya bisa dapat lho." (tidak dijawab dengan benar khan).
    Me:"Katanya kami khan dapat hadiah Rp10 juta yang tanpa diundi itu. Ya sudah bagaimana kalau saya bayar kekurangan Rp8 juta tersebut dengan uang hadiah tersebut."
    SPG:"Wah ga bisa, kak"
    Me:"Kenapa? Katanya khan kami pasti dapat hadiah Rp10 juta tersebut."
    SPG:"Ya karena hadiahnya diundi bulan Januari 2011, kak. Sedangkan vouchernya harus dibelanjakan sekarang."
    Me:"Lho...bagaimana seh? Katanya pasti menang, tapi masih harus diundi dahulu."
    SPG lainnya langsung menimpali. Mungkin maksudnya mengalihakan pertanyaanqu.
    SPG:"Rugi lho kak, kalo vouchernya ga diambil. Padahal tinggal beli barang yang termurah di toko ini."(muter-muter lagi kan).
    Me:"Begini...apa kalo saya tidak mengambil voucher tersebut, hadiah-hadiah tersebut tidak bisa saya bawa pulang?"
    SPG:"Apa kakak ga rugi, sayang lho hadiahnya."
    Me:"Jadi bisa ga dibawa pulang hadiahnya?"
    SPG:"Ya ga bisa."
    Me:"O ya sudah..." (sambil mau pergi)
    SPG:"Sudah begini saja kak. Kakak tinggal pilih barang yang paling murah tersebut, tapi ga usah nambah Rp8 juta tadi, tapi cukup Rp4 juta."
    Me:"Ogah ah...orang saya juga perlu-perlu amat sama macam-macam hadiah tersebut."
    SPG:"Ah masa sih, kakak ga merasa rugi. Bisa dapat barang semuanya hanya nambah Rp4 juta ajah. Masa ga ada sih kak." (jiaahh..nuduh jreng).
    Me:"Ogah..."
    SPG:"kalau Rp2 juta, bagaimana kak."
    Me:"Ogah..."
    SPG:"haaahh..masa cuma bayar Rp2 juta aja ga mau. Ini luar biasa lho. Padahal bisa dapat hadiah Rp26 juta lho kak, rugi banget. "
    Me:"Ogah...kami ga rugi lah. Khan ga ngapa-ngapain kok. Cuma duduk duank. Udah ya makasih." (sambil keluar dari ruangan tersebut).

    Nah, begitu sedikit cerita yang sudah diringkas. So beberapa advices dari qu kalo menghadapi mereka.


    1. Hati-hati dengan kartu ATM or credit card anda jangan sampai dipegang mereka, karena mereka mempunyai alat pengganda yang bisa membobol rekening anda. Pada saat itu ATM qu mereka pegang karena mereka seolah-olah ingin menunjukkan sama boss mereka kalo di ATM qu ada logo master card or visa. Padahal orang yang nelpon juga bakal ga liat kan. Stupid cupid deh aksinya.


    2. Hati-hati dengan rayuan mereka. Anda akan dibuat terbengong-bengong dengan hujan hadiah iming-iming dari mereka. Apalagi anda punya uang. Tapi kalo qu kalkulasi secara kasar ya mungkin harga kompor tersebut ga sampe Rp 14 juta. Anggaplah paling mahal Rp2-3 juta, panci Rp1 juta, seperangkat sendok Rp 500 ribu, water purifier Rp600 ribu. Nah ga sampe Rp8 juta kan.
    3. Kalo ada yang ngasih hadiah pernak-pernik, sabun, door bell ya ambil ajah. Gretong bo. Tapi cari alasanlah agar tidak diintrogasi.
    4. Apabila anda termasuk orang yang mudah terayu, sebaiknya hindarilah mereka.
    5. Berdoa semoga mereka terus menjadi sales karena kerjanya menipu orang.
    6. Kalo pingin barang-barang tersebut cari ajah di toko yang memang memasang harga sebenarnya. Seperti di pasar atau toko barang-barang alat dapur yang resmi. Pasti ada deh walo mereknya beda.

      Sudah ah sampe sini dulu. Kapan-kapan kalo ada pengalaman seru lainnya bakal qu sharring lagi. Semoga bermanfaat ya.






      0 komentar:

      Posting Komentar

       
      Copyright 2010 Imaginasi Bunda Rizqy Wardhana. Powered by Blogger
      Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
      Wordpress by Wpthemescreator
      Blogger Showcase