Wew..Malam minggu, dingin karena hujan di luar dan habis nyuci pula. Suasana mendukung euy untuk romantis. Jadi pingin berimaginasi neh
![](//photos1.blogger.com/blogger/7678/802/1600/tongue.gif)
![](//photos1.blogger.com/blogger/7678/802/1600/biggrin.gif)
.
Qu lagi nonton drama kim beom yang bentar lagi tayang di tv local. Itu loh yang judule still marry me...huft emang ganteng tuh anak...jiaaa... mentang-mentang lebih dewasa![](//photos1.blogger.com/blogger/7678/802/1600/biggrin.gif)
... Tapi sekarang bukan pingin mereview drama atau berimaginasi tentang si handsome itu. Walaupun demikian ada satu scene yang menggelitikqu dari drama korea itu. Begini ceritanya:
Nah..yang ingin qu sharring di sini adalah bukan masalah pacarannya atau acara ultahnya. You, guys..pasti tau posisi dua hal tersebut di mata Islam![](//photos1.blogger.com/blogger/7678/802/1600/biggrin.gif)
So qu ingin sharring tentang penghargaan terhadap pemberian seseorang, terutama oleh suami.
Seringkali (katanya)
banyak istri yang kurang menghargai pemberian (baca=hadiah) suaminya. Hal ini bisa jadi karena sang istri tidak suka hadiah tersebut. Misalnya suami membelikan baju merah, tapi nyonya sukanya baju biru. Suami membelikan sepatu teplek, nyonya senengnya stiletto (omg..wkwkwwk). Suami membelikan durian, istri doyannya mangga. Suami ngajak dinner di warteg, permaisuri sukanya di resto italiano. Suami ngasih cincin emas, ratu inginnya berlian![](//photos1.blogger.com/blogger/7678/802/1600/biggrin.gif)
. And so many more hadiah yang diberi suami, kadang kala memang bukan selera istri. (Kalau sebaliknya…qu ga mau bahas ah…hohoho…).
Mmmm…
menurutqu sih wajar saja… toh walaupun sudah jodoh dari sononya, selerakan ga perlu harus sama. Mungkin…mungkin lho ya..harusnya memang istri harus agak mengalah (upst…semoga ga dibaca kaum feminis..bisa di black list neh…hahahaha). Karena selain suami merasa dihargai, juga kan dapat pahala dari Allah SWT lho (kata qu..hehehehe).
Coba bayangin
bagaimana suami menyempatkan “mengingat” bahwa ada istri di rumah yang pasti senang dibawain oleh-oleh, atau suami “membuang” waktunya ngiter-ngiter pasar cari baju, sepatu or something. Atau suami “rela” lembur biar dapat uang tambahan untuk mentraktir nyonya di warteg. Nah kalo sudah begini apa sang permaisuri tidak merasa terharu tha…kalo aqyu seh dah nangis Bombay deh…huhuhu…
So…yuks…mulai sekarang qita coba “sedikit” menghargai pangeran. Kalo diambil orang kan qita juga yang repot…wkwkwwkwk… Ingat ga ada rumput tetangga yang lebih hijau, jika qita benar memilih dan rajin memberi pupuk untuk rumput di rumah sendiri. Kalo ada hama yang merusak rumput…call me…
qu bantu mengendalikannya… hahaaha…
Oia..kalo ada yang suaminya belum pernah memberikan hadiah berupa barang, ya minta lah (
setan mode on)…eh ga dink…hahahaha… minta lah beliau untuk selalu tersenyum ketika tiba di rumah, meskipun di kantor ruwet dan jalannya macet…jiaaa..so sweet…
So..
untuk nae sarang, my hunny, my hubby... bunda rela kuq kalo dibeliin baju, tas, sepatu, berlian…apalagi jika kau memberikan hati mu for me only… insyaallah nerima dengan lapang hati… hahahaha…(matreeee.co.kr)
0 komentar:
Posting Komentar