Tomcat- si kumbang

Annyeonghaseyo. Imaginasiku kali ini adalah tentang Tomcat. Awalnya kupikir cerita tentang si Tom and Jerry, kartun tv yang ceritanya ga habis-habis itu ato tentang si kucing bersepatu boot. Eh ga taunya tentang si kumbang yang menyerang warga di Surabaya itu toh.

Saat denger dan lihat beritanya tentang kumbang ini (dari TV dan juga dari my boy), jadi ingat waktu aku koleksi macam-macam jenis kumbang di Taman Nasional Gunung Halimun. Secara umum, kumbang merupakan anggota keluarga serangga yang jumlahnya paling banyak (kalo ga salah inget hehehehe). Secara selama 5 kali pengambilan sample ajah, diversity dan jumlah populasinya dah hampir ngalahin diversity dan jumlah populasi kumbang dari daerah hutan tropis di benua lain yang dikoleksi berbulan-bulan. Bingung ya, arahnya mau kemana seh...hihihi..

Ku pingin bilang sih, kalo pada kondisi alami yang gangguan lingkungannya relatif sedikit, jumlah dan keragaman kumbang dah ada banyak. Apalagi dalam kondisi yang tidak seimbang alias tuh populasi ato keragaman kumbang, bisa jadi membludak ato malah minus. Ato dengan kata lain, pasti ada satu atao beberapa jenis yang menjadi spesies dominan. So ngelihat kasus di Surabaya itu, menurutku wajar terjadi. Apalagi rumahnya kumbang sudah diganti jadi rumah manusia. Kasusnya sama dengan serangan ulat bulu. (Oia tadi siang 3 pohon alpukat di rumahku juga lagi diserang ulat bulu nih. Habis daunnya euy).

Aih..jadi ga jelas alurnya neh hehehhe. Sebelum lupa mungkin kenalan dulu kali ya sama si Tomcat ini. Tapi aku belom berani menyebut spesiesnya. Takut disentil pakar entomologi hehehehe. Secara garis besar klasifikasinya adalah seperti ini:

Kingdom   : Animalia (Animals)

Phylum    : Arthropoda (Arthropods)

Class     : Insecta (Insects)

Order     : Coleoptera (Beetles)

Suborder  : Polyphaga 

          (Water, Rove, Scarab, Longhorn, Leaf and Snout Beetles)

Superfamily: Staphylinoidea (Rove, Carrion and Fungus Beetles)

Family     : Staphylinidae (Rove Beetles)

 Gambar Kumbang dewasa dan gejala serangannya pada manusia

Umumnya anggota famili ini banyak yang bersifat sebagai predator atau pemakan bahan organik. Berarti sebenarnya merupakan serangga berguna kan! Bisa jadi, cairan poison yang dikeluarkannya merupakan senjata pertahanan maupun untuk melumpuhkan mangsanya. Bisa jadi si Tomcat merasa terganggu sama anak-anak SD yang duduk di kursi kayu yang notabene tempat hidup ato persembunyiannya. Panas tubuh manusia, barangkali membuat si kumbang pingin nempel ditubuh manusia. Tapi apadaya, karena panik atas respon manusia terhadap perilakunya, si kumbang sambil jalan or lari juga ngeluari poison yang menyebabkan seperti luka bakar pada kulit.

Jenis kumbang lainnya yang punya kebiasaan seperti ini juga ada lho. Maksudnya yang punya kebiasaan mengeluarkan poison lewat jalan belakang. Aku suka bilang si kumbang yang suka kentut..ups..hehehe. Kalo imaginer buka wikipedia, disitu ada cerita tentang kumbang yang seneng ngebom lawannya. Kumbang itu termasuk famili Carabidae (kumbang tanah ato Bombardier beetles). Ada lebih dari 500 jenis lho. Ga tanggung-tanggung kan. Gimana ya kalo tiap jenis diwakili oleh satu ekor saja trus ngebom barengan. Hadooowwww...bisa ancur dunia persilatan huhuhu. Pasalnya bom yang dikeluarkan bukan sembarang bom, tetapi berupa gas yang mengandung hydroquinone dan hydrogen peroksida. Panas beneeerrr. Kalo mangsanya kena, bisa mematikan atau minimal melumpuhkannya. Buat ukuran manusia, ya itu deh bisa bikin panas dingin coz bisa menyebabkan seperti luka bakar pada kulit.

Oke imaginer, imaginasiqu udah mandeg nih. Tapi aku cuma mengingatkan untuk pelajaran diri sendiri sih. Tidak ada hewan ato serangga yang jahat, karena perilaku mereka seperti membunuh, memangsa, ato "ngebom" semata-mata pemenuhan naluri mempertahankan hidup saja. Tidak ada tendensi kepentingan politik...jiaaaa...

Bahan Bacaan:

Tribunenews.com

Wikipedia